Mengenal Jenis-Jenis Kista Ginjal yang Berbahaya untuk Manusia
Jakarta, 11 Juni 2024 – Dalam istilah medis, kista ginjal atau ginjal kistik menjadi salah satu jenis penyakit yang cukup menakutkan. Penyakit ginjal kistik menggambarkan sekelompok kondisi yang menyebabkan terbentuknya kista (kantung berisi cairan) di dalam atau sekitar ginjal.
Internist Konsultan Ginjal dan Hipertensi dr. Afiatin, SpPD-KGH, FINASIM menjelaskan kista di ginjal akan membuat fungsi nefron tidak bekerja dengan baik. Sehingga nefron akan kehilangan fungsinya untuk menyaring darah dari racun, limbah, sampah, atau air yang harus dikeluarkan.
“Pada akhirnya akan mengakibatkan gagal ginjal,” kata dr. Afiatin dalam webinar kesehatan bertajuk “Dampak dan Pengobatan Kista Ginjal” yang diselenggarakan oleh Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) berkolaborasi dengan Otsuka bebera waktu lalu.
Penyakit kista ginjal sendiri disebabkan oleh tiga hal. Pertama, akibat adanya perubahan dari genetik tertentu yang biasanya diturunkan oleh orang tua. Kedua, penyakit bawaan (kongenital) tapi tidak diturunkan. Ketiga, penyakit yang didapat atau berkembang selama masa hidup seseorang.
Berdasarkan hasil penelitian oleh para ahli, penyebab kista ginjal terbanyak yang selama ini ditemukan adalah karena faktor genetik atau turunan dari orang tua. Terdapat empat kluster kista ginjal genetik yang ada di dunia yaitu Polycystic Kidney Disease (PKD), Autosomal Recessive Polycystic Kidney Disease (ARPKD), Glomerulocystic Kidney Disease (GCKD), Medullary Cystic Kidney Disease (MCKD), dan Nephronophtisis.
Secara umum, PKD atau penyakit ginjal polistik autosomal dominan (ADPKD) adalah bentuk penyakit ginjal kistik yang paling umum ditemui pada orang dewasa. Biasanya penyakit ini didiagnosis pada seseorang di usia 30-50 tahun. Sementara ARPKD adalah kista ginjal abdnormal di dalam rahim atau setelah lahir.
Di sisi lain, GCKD ialah kondisi kista menyebabkan pembesaran ruang di ginjal dekat saluran kemih. Kendati kasus ini sangat jarang terjadi namun dapat menyerang bayi atau orang dewasa. Sementara MCKD menyebabkan kista berkembang di bagian kortikomedullary atau bagian dalam ginjal. hal ini menyebabkan peradangan dan jaringan parut pada saluran yang membantu ginjal menyaring limbah.
“Nephorophthisis. konidisi ini sangat mirip dengan MCKD namun menyerang bayi, anak, dan remaja. Biasanya menyebabkan gagal ginjal sebelum dewasa,” ujar dr. Afiatin.
Lebih lanjut, dr. Afiatin menjelaskan terdapat juga penyakit ginjal kistik non-genetik. Pertama, Simple Kidney Cysts atau kista yang cukup umum dan biasanya menyerang orang lanjut usia. Dalam kasus yang jarang terjadi kista bisa bersifat ganas (kanker) dan menyebabkan kanker ginjal.
Kedua, Acquired Cystic Kidney Disease atau penyakit yang menyebabkan kista berkembang seiring waktu karena penyakit ginjal kronik atau gagal ginjal. Penyakit ini cenderung mempengaruhi orang dewasa atau anak-anak yang menjalani dialisis.
Ketiga, Multicystic Dysolastic Kidney atau displasia ginjal adalah kondisi umum yang terjadi ketika salah satu atau kedua ginjal tidak berkembang dengan baik di dalam rahim. Kista menggantikan jaringan ginjal normal. Keempat, Medullary Sponge Kidney atau kista terbentuk di bagian terdalam ginjal dan memblokir saluran yang menyaring urin.