Minim Komplikasi, Begini Metode Laparoskopi Cocok untuk Transplantasi Ginjal

KPCDI – Bagi pasien ginjal kronik, metode transplantasi ginjal adalah jalan keluar terbaik yang harus dilakukan jika ingin memiliki kualitas hidup laiknya manusia normal. Oleh karenanya, pada saat ada kesempatan untuk melakukannya, pasien berharap metode transplantasi ginjal dapat berjalan dengan lancer dan juga memiliki waktu pemulihan secepat mungkin.

Oleh karenanya, Spesialis Urologi dari RSCM, Dr. dr. Nur Rasyid, SpU (K) menjelaskan di Indonesia bahkan dunia, terdapat pendekatan teknik operasi bagi mereka yang masuk dalam golongan donor hidup. Teknik yang digunakan ialah pendekatan laparoskopi yang dianggap memiliki metode lebih baik jika dibandingkan dengan operasi terbuka.

“Perawatannya lebih pendek, kepuasan pendonor, segera bisa melanjutkan aktivitas lebih awal, dan kometika yang lebih baik,” kata dr. Rasyid dalam webinar kesehatan yang diselenggarakan Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia bekerjasama dengan astellas, Minggu (12/3).

Menurut dr. Rasyid, pendekatan laparoskopi ini sudah digunakan di Indonesia sejak tahun 2011 oleh RS Cipto Mangunkusumo. Laparoskopi merupakan metode operasi yang menggunakan instrumen sangat kecil berdiameter 2-15 mm untuk menggantikan peran tangan dokter bedah di dalam rongga perut.

Untuk melihat organ di dalam rongga perut, maka akan digunakan teknologgi berupa kamera berukuran kecil. Kamera tersebut akan dimasukan ke dalam rongga perut dan akan menampilkan hasilnya di layar monitor. Informasi yang tertera pada layar monitor tersebut pada akhirnya akan menjadi panduan bagi dokter dalam melakukan prosedur pembedahan.

Di sisi lain, pendekatan laparaskopi donor nefrektomi retroperitoneal membutuhkan kompetensi operator yang lebih baik dan menurunkan risiko komplikasi dibandingkan approach transperitoneal. Tantangan multiple arteri pada ginjal donor dalam transplantasi ginjal dapat diatasi dengan teknik anastomosis mikrosurgency dengan hasil yang baik.

“RSCM & RS Siloam Asri telah rutin melakukan transplantasi ginjal dengan teknik operasi yang terbaik dengan memberikan hasil baik >1.200, setara beberapa pusat transplantasi terbaik di dunia,” tukasnya.

Terakhir, metode ini juga menunjukkan bahwa tingkat komplikasi yang dihasilkan sangatlah rendah. Dengan segala atribut keunggulannya, teknik laparoskopi sangat berperan peningkatan jumlah transplantasi ginjal di Indonesia. (Infokom)

 

Leave a Reply