KPCDI Medan Gelar Sosialisasi Kesehatan Ginjal di SMKN 1 Beringin

KPCDI – Dalam rangka memperingati World Kidney Day (WKD) 2023, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) cabang Medan, Sumatra Utara, menyelenggarakan kegiatan sosialisasi kesehatan ginjal kepada para siswa SMK Negeri 1 Beringin, Senin (13/3). Dalam kegiatan ini, KPCDI mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan ginjal sejak dini.

Ketua KPCDI Cabang Medan, Aimma Siahaan menjelaskan kegiatan ini dilatarbelakangi dengan banyaknya angka usia muda yang mengalami penyakit ginjal kronik. Sehingga diperlukan kesadaran bersama bahwa penyakit ginjal harus segera dicegah jika tidak ingin mengalami situasi yang kian buruk.

“Karena penyakit gangguan ginjal kan tidak terbatas usia, generasi muda dan tua bisa menjadi orang yang rentan. KPCDI punya tanggung jawab moral untuk menjaga penyakit ginjal ini,” kata Aimma, Selasa (14/3).

dr. Elpiani Br. Depari (baris kedua dari kanan) memberikan edukasi dihadapan para siswa tentang pentingnya merawat ginjal tetap sehat.

Dalam kegiatan ini, KPCDI cabang Medan turut mengundang, dr. Elpiani Br. Depari sebagai pembicara. Dihadapan para siswa, dr. Elpiani menjelaskan tentang fungsi ginjal yang berada di dalam tubuh manusia.

Fungsi ginjal yang paling penting antara lain untuk menyaring dan membuang limbah; membuang racun; kadar garam berlebih; air dan mineral berlebih; serta lebih yang mengandung nitrogen. Tanpa ginjal, limbah dan racun tersebut dapat menumpuk di dalam darah dan menimbulkan gangguan kesehatan.

Di sisi lain, gangguan ginjal pada anak di dunia cukup tinggi angkanya. dr. Elpiani berujar di dunia, insiden pada anak yang menjalani opname di rumah sakit sekitar 33,7% dengan angka kematian mencapai 13,8%.

Di Indonesia data dari 14 rumah sakit pendidikan dengan konsultan nefrologi anak tahun 2017 mencatat 212 anak mengalami gagal ginjal dan menjalani terapi pengganti ginjal. Angka kematiannya juga cukup mengkhawatirkan yaitu sebesar 23,6%.

Para siswa SMK Negeri 1 Beringin sedang mendegarkan paparan narasumber tentang pentingnya menjaga pola hidup yang sehat.

“Kemenkes mencatat per 3 November 2022, ada 323 kasus gagal ginjal akut anak di 28 provinsi. Jumlah kematian mencapai 190 pasien,” katanya.

Oleh karenanya, dr. Elpiani mengajak para siswa untuk menjaga kesehatan ginjal. Caranya dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, minur air putih yang cukup, tidak merokok dan tidak meminum alkohol, menjaga berat badan, serta rutin berolahraga. (Infokom)

Leave a Reply