Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang Penggunaan Reuse Tabung Dialiser?

Proses cuci darah atau hemodialisis tentu memiliki banyak indikator medis yang harus diperhatikan oleh pasien dan juga dokter yang bertanggung jawab. Proses hemodialisis yang berhasil tentu akan memberikan rasa nyaman bagi pasien dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari.

Keberhasilan hemodialisis yang baik atau dikenal dengan istilah kecukupan HD (adekuasi) wajib dimiliki seluruh pasien ginjal kronik. Hal ini akan diukur oleh beberapa parameter medis dengan melakukan sejumlah observasi, salah satunya adalah penggunaan tabung dialiser.

Bahkan, bila aliran darah pasien sudah bagus, perbaikan lebih lanjut adalah clearance dapat dicapai dengan menggunakan dialiser high flux atau pada keadaan tertentu meningkatkan aliran dialisat dari yang biasa 500 ml/m menjadi 600 ml/m atau 800 ml/m.

Ketua Umum PB PERNEFRI, dr. Dharmeizar, Sp.PD-KGH mengatakan bahwa PERNEFRI telah memperbaharui surat edaran perihal pemakaian tabung dialiser ulang yang maksimal sebanyak 7 kali (1 banding 7) pada tanggal 18 Oktober 2016 . Adapun pemakaian tabung dialiser ulang dilakukan untuk menekan membiayaan, dimana, harapannya biaya keuntungan dari reuse akan dialokasikan ke biaya lainnya, seperti obat-obatan, hormon eritropoitien dan lain sebagainya.

Baca Juga: PERNEFRI: Reuse Tabung Dialiser Maksimal 7 kali!

Lalu, apa saja yang perlu Anda perhatikan ketika menggunaan tabung dialiser berulang atau yang dikenal dengan nama “reuse“?

Apakah yang disebut dengan pemakaian ulang tabung dialiser?

Selama proses dialisis (cuci darah), tabung dialiser atau ginjal buatan, dipergunakan untuk menyaring cairan dan sisa kotoran dari darah pasien dialisis.  Pemakaian ulang tabung dialiser, berarti tabung/filter dialiser yang sama digunakan pada pasien yang sama lebih dari satu kali.  Ketika tabung dialiser digunakan ulang, tabung tersebut akan dibersihkan dan disterilkan setelah setiap kali pemakaian. Tabung tersebut kemudian harus di tes untuk memastikan apakah tabung masih berfungsi dengan baik sebelum dipergunakan kembali. Praktek penggunaan ini telah dijalankan di Amerika Serikat secara aman lebih dari 30 tahun.

Mengapa kita memakai ulang tabung dialiser?

Pemakaian ulang tabung dialiser akan mengurangi atau menghilangkan reaksi fisik beberapa pasien terhadap membran-membran dialiser tertentu. Sebagai tambahan, penggunaan ulang tabung dialiser akan memungkinkan dialisis center menggunakan highflux dialiser yang lebih mahal. Tabung highflux dialiser mempunyai pori-pori yang lebih besar sehingga dapat membersihkan racun/sampah lebih besar dari dalam darah pasien.

Bagaimana persiapan penggunaan ulang dari tabung dialiser?

Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum tabung dialiser dapat dipergunakan ulang, yaitu;

  1. Tabung dialiser dibilas dan dibersihkan baik dengan manual/tangan atau menggunakan mesin. Pencucian menggunakan mesin biasanya lebih aman. Tanyakan kepada tim  perawat dialisis Anda, metode apa yang mereka gunakan.
  2. Tabung dialiser di tes untuk memastikan tidak ada serat yang rusak dan masih bisa berfungsi dengan baik.
  3. Tabung dialiser di isi dengan cairan kimia pembersih bakteri.
  4. Cairan pembersih bakteri harus di bilas bersih ketika tabung dialiser akan digunakan.
  5. Kemudian tabung dialiser akan di tes untuk memastikan tidak ada cairan pembersih yang tertinggal dan tabung tersebut dapat digunakan dengan aman.

Apa jenis cairan pembersih yang biasa digunakan pada tabung dialiser ulang?

Cairan pembersih yang paling umum digunakan adalah formaldehyde dan peracetic acid.

Apakah penggunaan ulang itu aman?

Penggunaan ulang umumnya dikatakan aman apabila dilakukan secara benar.  Semua dialisis center yang menggunakan tabung dialiser ulang wajib mengikuti panduan yang dibuat oleh Association for the Advancement of Medical Instrumentation (AAMI). Panduan ini dibuat dengan bantuan para pasien, ilmuan, dokter, dan para ahli kesehatan, badan pemerintah dan industri.

Apa yang tercantum di dalam panduan penggunaan tabung dialiser?

Beberapa hal-hal penting yang tercantum dalam panduan tersebut adalah;

  1. Tabung dialiser harus diberi nama dengan hati-hari dan selalu dipergunakan hanya pada pasien yang sama.
  2. Tabung dialiser harus di uji setelah di bilas untuk memastikan seluruh cairan pembersih telah bersih secara sempurna.
  3. Pasien harus diperiksa apakah ada reaksi efek samping penggunaan ulang tabung dialiser ini.
  4. Tabung dialiser yang telah dipergunakan ulang harus di uji secara teliti setiap kali setelah penggunaan untuk memastikan dialiser masih berfungsi dengan baik.

Bagaimana Anda mengetahui tabung dialiser Anda masih berfungsi dengan baik?

Menurut panduan klinik dari National Kidney foundation’s Kidney Disease Outcomes Quality Initiative di Amerika Serikat, tabung dialiser yang akan dipergunakan ulang harus di uji dengan cara tertentu sebelum dipergunakan ulang untuk pertama kalinya dan kemudian pada setiap kali pemakaian ulang. Gunanya untuk memastikan tabung tersebut dapat berfungsi secara efektif. Tabung dialiser yang tidak berfungsi dengan baik kemungkinan akan menyebabkan pasien dimana salah satunya adalah;

  1. Kehilangan selera makan
  2. Kehilangan berat badan
  3. Mual dan muntah
  4. Perubahan pada hasil laboratorium bulanan seperti tingkat BUN, kreatinin dan albumin.

Tanyakan kepada tim perawat dialisis Anda tentang tes-tes tersebut. Hasil pengujian yang buruk berarti tabung dialiser Anda tidak berfungsi dengan baik. Total Cell Volume (TCV) adalah sebuah tes untuk melihat seberapa baik tabung dialiser Anda masih berfungsi.  Menurut National Kidney Foundation’s Kidney Disease Outcomes Quality Initiative di Amerika Serikat TCV harus berada pada nilai 80% dari sebelumnya.

Urea Reduction Ratio (URR) and Kt/V (dibaca “kay tee over vee“) adalah dua jenis tes yang akan menunjukan apabila kita telah mendapatkan dialisis yang baik.  Apabila kita mendapatkan dialisis yang baik, maka nilai URR Anda minimal di 65% atau nilai Kt/V minimal 1,2.  Tabung dialiser yang tidak bekerja dengan baik adalah kemungkinan salah satu penyebab mengapa nilai tes Anda begitu rendah. Tetaplah memantau hasil tes laboratorium Anda dan berbicaralah dengan tim perawat dialisis apabila nilai tes Anda terlalu rendah.

Berapa kali maksimal penggunaan tabung dialiser dipergunakan ulang?

Tidak ada angka yang pasti bagi pemakaian ulang tabung dialiser yang aman.  Selama test TCV Anda menunjukan bahwa tabung dialiser masih berfungsi dengan baik dan terlihat bersih, berarti masih aman untuk digunakan. Namun di Indonesia, menurut rekomendasi dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia, batas maksimal penggunaan reuse tabung adalah 7 kali. Lebih dari 8 kali tidak menguntungkan secara biaya.

Tanyakan kepada tim dialisis Anda apakah mereka sudah memastikan tabung dialisis dapat berfungsi dengan baik dengan nilai TCV yang sesuai dengan rekomendasi yang telah ditentukan. Tabung dialiser Anda juga harus terlihat bersih, apabila tabung dialiser kelihatan berbercak dan kotor beritahu kepada tim perawat sebelum mereka memulai proses dialisis.  Selalu untuk memperhatikan kondisi tabung dialiser Anda setiap kali melakukan treatment (proses cuci darah).

Untuk itu pastikan tabung dialiser Anda:

  1. Terlihat bersih
  2. Tidak ada pembekuan darah pada serat-serat.
  3. Bagian atas dan bawah harus benar-benar bersih dan terbebas dari apapun.
  4. Tidak bocor
  5. Dikemas dalam penyimpanan yang steril
  6. Dengan jelas tercantum nama Anda, jumlah reuse dan nilai TCV

Bagaimana Anda memastikan tidak menggunakan tabung dialiser pasien lain?

Sebelum proses tindakan dialisis sangat penting bagi Anda, tim perawat atau teknisi untuk mengecek label yang tertera pada tabung dialiser. Pada label harus tertulis jelas nama Anda.

Bagaimana mengetahui bahwa Anda telah mendapatkan proses cuci darah yang baik dari tabung reuse?

Untuk meyakinkan Anda telah mendapatkan proses dialisis yang maksimal, tanyakan kepada tim dialisis Anda yaitu:

  1. Hasil bulanan Kt/V atau nilai Urea Reduction Ratio (URR) Anda. Apabila nilainya terlalu rendah berarti proses dialisis Anda tidak cukup bersih. Tabung dialiser yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan hal ini terjadi.
  2. Anda juga harus menanyakan kepada tim dialisis apakah dialisis center menggunakan air yang sesuai standar, dan cairan pembersih yang diizinkan bagi penggunaan tabung reuser dialiser. Alat-alat dan prosedur yang tepat sangat penting bagi keamanan dan keefektifan penggunaan tabung dialiser ulang.

Bagaimana jika Anda tidak mau menggunakan tabung dialiser ulang?

Banyak dialisis center yang menyediakan tabung dialiser sekali pakai (single use) sesuai permintaan Anda. Namun, bila tabung dialiser tersebut bukan tabung dialiser highflux, maka Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasil dialisis yang adekuat. Tanyakan kepada tim dialisis Anda kebijakan penggunaan tabung dialiser tersebut.

Apabila Anda mempunyai pertanyaan lainnya, Anda harus berbicara dengan tim unit dialisis baik rumah sakit maupun klinik khusus hemodialisa.  Kepala perawat seharusnya akan menjadi sumber informasi yang jelas tentang penggunaan tabung ulang dialiser.

 

Referensi:

National Kidney Foundation (NFK)
Kidney Learning System

Leave a Reply