Menyebabkan Serangan Jantung dan Stroke, Yuk Kenali Bahaya Kelebihan Fosfat pada Pasien Dialisis

KPCDI – Bagi pasien dialisis, kelebihan fosfat dalam tubuh dapat memperburuk kualitas hidup. Oleh karenanya, penting bagi pasien ginjal kronik untuk mengendalikan supaya kadar fosfat dalam tubuh tetap dalam batas normal agar tidak menimbulkan efek samping yang akan memperparah kondisi pasien itu sendiri.
Ahli Ginjal dan Hipertensi, dr. Donnie Lumban Gaol Sp.PD-KGH menjelaskan seyogianya fosfat ada di setiap makanan dan terkandung menjadi mineral yang sangat penting untuk tubuh dalam pembentukan tulang. Tentunya, jika kadar fosfat ini berlebihan akan menganggu kesimbangan kalsium—yang merupakan mineral pembentukan tulang.
“Ginjal itu tempatnya mengaktivasi vitamin D. Bisa terjadi gangguan kalsium, fosfat, dan paratiroid hormon dan efeknya penyakit ginjal kronik ini akan menganggu tulang,” kata dr. Donnie dalam webinar kesehatan yang dilaksanakan oleh Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) bersama Fresenius Kabi.
Adapun kadar kalsium (Ca) normal ialah 8,4-9,5 mg/dL, Fosfat (P): 3,5-5,5 mg/dL. Sehingga kadar normal yang seharusnya dimiliki setiap manusia diangka Ca x P: <55 mg/dL. Kondisi saat kadar fosfat dalam tubuh >4,5 mg/dL disebut dengan kelebihan fosfat atau hiperfosfatemia.
Menurutnya, kenaikan kadar fosfat dalam tubuh sudah terjadi sejak pasien ginjal kronik stadium satu. Seiring berjalannya waktu, pelan-pelan kelebihan fosfat ini akan menjadi masalah—terutama pada saat stadium lima—maka kadar fosfat akan makin meningkat dan menyebabkan gangguan kardiaovaskular seperti gagal jantung.
“Hal itu karena dialisis tidak adekuat, asupan protein tidak terjaga, mengkonsumsi obat-obatan yang tidak mengikat fosfat,” ujarnya.
Hal yang menjadi masalah peningkatan kadar fosfat dalam tubuh pasien dialisis tidak didahului dengan gejala yang nampak dipermukaan. Kebanyakan pasien baru ditemukan memiliki kadar fosfat tinggi dengan melakukan pemeriksaan laboratorium.
Adapun gejala terberat yang ditemui adalah efek kardiovaskular atau serangan jantung. Oleh karena itu periksalah apabila efek kalsium di dalam darah terlalu tinggi dan mulai menghentikan kalsium karbonat sebagai fosfat binder. “Yang paling sering ketemu adalah gatal-gatal gejalanya.”
Adapun bahaya kelebihan fosfat bagi pasien dialisis adalah, pertama, gangguan plak terjadi karena kolestrol atau kelebihan kalsium. Gangguan ini sangat mempengaruhi struktur pembuluh darah. Kedua, gangguan tulang dimana semakin lama pasien akan terlihat lebih pendek, gangguan mengunyah dimana tulang-tulangnya semakin besar, dan nyeri sendi.
Ketiga, serangan jantung dan stroke karena gangguan di pembuluh darah dan ada risiko patah tulang. Keempat, gangguan tulang atau osteoporosis karena fosfat yang tidak terkendali.
Adapun cara untuk menjaga kadar fosfat tetap stabil ialah dukungan dari semua perawat, dokter, dan pasien untuk terus berdiskusi bagaimana proses penanganan fosfat berlangsung secara efektif. Tepenting, penanganan kelebihan fosfat akan lebih cepat dengan menjalankan strategi 3D yakni diet, dialisis, dan drugs.
“Diet; membatasi asupan fosfat tanpa harus kekurangan nutrisi, Dialisis; rutin melakukan dialisis 2-3 kali per minggu yang adekuat, dan drugs; mengkonsumsi obat pengikat fosfat,” tutupnya.