Selamat Jalan Pahlawan Kemanusiaan, Fransiska

KPCDI – Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) turut menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya salah seorang pahlawan kemanusiaan yaitu Fransiska Adhitya Anggraini. Siska merupakan seorang perempuan hebat yang telah mendonorkan salah satu ginjalnya pada November 2021 kepada seorang pasien ginjal kronik yang sangat membutuhkan pertolongan.

Ketua KPCDI Tony Richard Samosir menjelaskan, transplantasi ginjal merupakan terapi terbaik yang dibutuhkan oleh pasien ginjal akut. Dengan mendapatkan transplantasi ginjal, pasien bisa mendapatkan kuaitas hidup yang lebih baik dari pasien lain yang hanya menggunakan terapi dialisis dan CAPD.

“Sayangnya di dunia jumlah pendonor ginjal sangat sedikit dibandingkan orang yang membutuhkan. Belum lagi soal syarat yang sangat rumit untuk meminimalisir terjadinya jual beli organ secara serampangan. Bagi kami apa yang dilakukan Siska adalah hal luar biasa yang belum tentu akan dilakukan orang lain,” kata Tony di Jakarta, Jumat (11/11).

Sebelumnya, dalam rangkaian perayaan World Kidney Daya (WKD) 2022, Siska pernah berbagi kisah kepada para pasien ginjal kronik tentang alasannya mendonorkan salah satu ginjal kepada pasien. Kisah itu ia bagikan pada saat menjadi pembicara di dalam webinar kesehatan publik yang diselenggarakan oleh KPCDI pada Maret 2022 lalu.

Kala itu, Siska berujar keinginannya mendonorkan ginjal kepada kakak dari temannya. Meskipun tidak memiliki hubungan darah, hal itu tidak menyurutkan niat Siska. Baginya, satu-satunya alasan yang ia miliki adalah kemanusiaan. Bagaimana mungkin, ia yang sehat harus diam saja melihat orang yang saat itu membutuhkan pertolongan.

Dan baginya, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah mendonorkan salah satu ginjalnya. Dengan ginjalnya, ia berharap sang penerima donor akan memiliki masa depan yang cerah, panjang, dan indah.

“Bagi saya, orang yang saya bantu umurnya masih produktif, memiliki keluarga kecil, dan saya ingin mereka memiliki masa depan yang lebih panjang dan indah. Yang memberanikan saya memberikan salah satu organ adalah hanya alasan kemanusiaan. Kemanusiaan di atas segalanya,” kata Siska, Maret 2022 lalu.

 

Di sisi lain, dalam mengambil tindakan ini Siska juga membekali dirinya dengan pengetahuan. Ia lebih dahulu belajar tentang transplantasi ginjal. Ia seringkali membaca artikel dan menonton tayanya YouTube untuk mendapatkan persepsi dari orang-orang yang sebelumnya pernah memberikan ginjalnya untuk orang lain.

“Untuk masalah ketakutan saya lebih takut kalau orang yang saya denger fungsi ginjalnya 3% memiliki anak kecil berusia 8 tahun kalau tidak terselamatkan sementara saya sehat kok jahat sekali tidak bisa membantu,” ujarnya.

Pun, keluarga Siska juga turut memberikan support penuh terhadap tindakan yang akan Siska lakukan. Keluarga hanya berpersan bahwa Siska harus menerapkan pola hidup sehat setelah memberikan donor ginjalnya.

Baca Juga:
Ciri-Ciri PGK yang Tidak Bisa Melakukan Transplantasi Ginjal

“Ibu memberikan restu, kakak pun sama bahkan mereka turut meng-update sejauh mana perkembangan saya apakah lolos atau tidak. Doa dari keluarga akan memperlancar semuanya dan mereka sangat support karena tahu seorang Siska ini memang gila dalam bidang kemanusiaan dan sosial,” jelasnya.

Kini Siska telah tiada. Siska dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (10/11) di RS Tarakan, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional. Bagi Tony dan seluruh pasien ginjal kronik di Indonesia, Siska merupakan pahlawan tanpa tanda jasa dibidang kesehatan. Satu ginjal Siska saat ini bekerja dengan baik dan mampu menyelamatkan nyawa orang lain.

Berdasarkan keterangan kerabat Siska, Shanty, pahlawan perempuan ini meninggal karena sempat mengalami diare hingga henti jantung. Berdasarkan rekam medis yang dilakukan, satu organ ginjal Siska dinyatakan berfungsi sangat baik hingga detik-detik terakhir hembusan nafasnya. Kemudian, Siska akan dikebumikan di Yogyakarta.

Atas nama kami semua, kami sangat berterima kasih atas hadiah berharga yang kamu berikan tanpa pamrih. Selamat jalan Siska!

Leave a Reply