Pasien Covid-19 Beresiko Mengalami Gagal Ginjal

KPCDI – Pasien yang terpapar covid-19 berisiko mengalami gagal ginjal akut. Hal itu ditemukan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para dokter di Rumah Sakit Universitas Modena, Italia, yang dipublikasikan di Perpustakaan Nasional Amerika Serikat pada 1 Juli 2021.
Mengutip Times Now News, selama ini narasi seseorang yang terkena covid-19 sudah pasti akan mengalami gangguan pada pernapasan, penyakit pembuluh darah, hingga mempengaruhi fungsi jantung. Akan tetapi penelitian terbaru memperlihatkan covid-19 juga mempengaruhi fungsi ginjal dan membutuhkan perhatian segera.
Dokter di Italia telah melakukan rekam medis kesehatan kepada 307 pasien yang terpapar covid-19. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi, faktor resiko, dan tingkat fatalitas kasus gagal ginjal akut pada pasien dengan covid-19. Mereka menemukan bahwa 69 dari 307 pasien atau 22,4% menderita gagal ginjal akut akibat terpapar covid-19.
Akan tetapi kabar baiknya tidak semua pasien mengalami gagal ginjal akut dalam kondisi yang parah. Gagal ginjal akut tahap satu sebesar 57,9%, tahap dua 24,6%, dan tahap tiga sebesar 17,3% dengan rata-rata umur adalah mereka yang sudah 70 tahun ke atas.
Para dokter juga menemukan bahwa faktor risiko yang membuat seseorang lebih mungkin menderita cedera ginjal adalah usia lanjut, lebih banyak pria daripada wanita, orang dengan riwayat Penyakit Ginjal Kronis (PGK) dan skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) non-ginjal yang lebih tinggi.
Bahaya kematian bagi pasien dengan gagal ginjal dan terpapar covid-19 setinggi 56,5%. Itulah sebabnya dokter mengatakan bahwa jika pasien sudah memiliki gangguan ginjal, harus segera diberitahukan kepada dokter yang merawat.
Ahli Nefrologi Anak di Rumah Sakit Sir Ganga Ram, New Delhi, dr. Kanav Anad menjelaskan dokter kemudian dapat memutuskan apakah pasien dapat dikelola secara konservatif atau memerlukan protokol perawatan yang lebih intensif. Apakah akan melakukan cuci darah atau tidak akan menjadi rujukan yang dilakukan dokter setelah melakukan tes penilaian laporan darah dan urin.
Dr Anand menyatakan tidak ada angka tetapi mengatakan kasus serupa terlihat di India juga tetapi mayoritas dapat dikelola dengan intervensi klinis. Studi ini memperingatkan bahwa gagal ginjal adalah konsekuensi umum dan berbahaya dari covid-19.
Ini bermanifestasi dengan kelainan urin (proteinuria, hematuria mikroskopis) dan memberikan peningkatan risiko kematian. Atas dasar itulah pencegahan cedera ginjal sangat penting dalam kelompok pasien yang rentan ini. (ATR)