Pengertian Anemia dan Fungsi Darah Bagi Tubuh

Penulis: dr. Agra Cesarienne Pradito

Bagi seseorang yang menderita gagal ginjal tahap akhir, pasti mereka tidak asing dengan istilah anemia. Tapi, apa sebenarnya anemia? Dan apakah hal tersebut berbahaya? Mari kita ulas secara singkat dan jelas.

Anemia berasal dari bahasa Yunani yaitu “Anaimia”. Dimana An– itu berarti Tidak Ada & Haimia berarti Darah, sehingga disebut juga kurang darah. Sedangkan secara medis menurut WHO (2015), Anemia adalah penurunan konsentrasi hemoglobin (atau yang biasa kita sebut dengan HB) dalam darah.

Lalu mana yang benar? kurang darah atau kurang HB? Mari kita bahas bersama.

Darah, adalah suatu komponen yang penting didalam tubuh, sehingga walaupun bentuknya hanya suatu cairan, namun darah digolongkan sebagai suatu ORGAN. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa darah memiliki fungsi yang sama pentingnya seperti Jantung, Paru-Paru, Ginjal Maupun Otak.

Jika kita melihat, darah hanyalah suatu cairan berwarna merah, itu karena lebih dari 50% penyusunnya adalah sel darah merah atau secara medis kita sebut dengan eritrosit. sedangkan penyusun lainnya adalah sel darah putih (leukosit) dan keping darah (thrombosit).

Yang menjadi pertanyaan, mengapa darah begitu penting? padahal jika kita lihat, darah itu hanya suatu cairan yang terlihat sangat sederhana dibandingkan Jantung, Ginjal, apalagi Otak. Jawabannya adalah, walaupun darah hanya suatu cairan tetapi tersimpan banyak fungsi besar didalamnya.

Lalu, apa saja fungsi dari darah? Fungsinya antara lain :

  1. Mengangkut kebutuhan nutrisi sel tubuh
  2. Mengangkut kebutuhan oksigen
  3. Mengangkut sampah sisa metabolisme tubuh
  4. Mengangkut hormon
  5. Mengatur suhu tubuh
  6. Menjaga tubuh dari proses infeksi
  7. Menyembuhkan luka

Jika melihat fungsi-fungsi tersebut, cukup banyak fungsi dari darah. Namun perlu diketahui bahwa 5 dari 7 fungsi darah tersebut, dilakukan oleh sel darah merah. Dimana komponen penyusun terbesar dari sel darah merah adalah hemoglobin. Dan dapat dikatakan bahwa 5 fungsi sel darah merah tersebut tidak akan bekerja jika kadar hemoglobin tidak cukup.

Hemoglobin adalah suatu zat yang tersusun dari protein yang berikatan dengan zat besi. Eritrosit dapat berwarna merah karena adanya kandungan protein hemoglobin. Namun, meski hemoglobin bagian dari sel darah merah, bukan berarti hemoglobin yang tinggi sama dengan jumlah sel darah merah yang berlebih. Karena setiap sel darah merah mungkin tidak memiliki jumlah protein hemoglobin yang sama. Oleh karena itu, Anda bisa saja memiliki jumlah HB tinggi, meskipun jumlah sel darah merah Anda berada dalam kisaran normal.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa anemia adalah suatu kondisi kurangnya darah akibat turunnya kadar HB sebagai penyusun utama dari sel darah merah. Semoga dari artikel ini Anda dapat terbantu untuk memahami apa itu anemia.***

 


 

 

Leave a Reply