Bagaimana Cara Kerja Dialisis Peritoneal?

APA ITU DIALISIS?

Dialisis adalah suatu terapi yang bertujuan untuk membuang “sampah” dan kelebihan cairan dari tubuh. Cara ini menggantikan 2 fungsi utama dari ginjal. Dikenal 2 tipe dialisis :

  1. Dialisis Peritoneal
  2. Hemodialisis (HD)

 

HAL APA SAJA YANG TERKAIT DENGAN DIALISIS PERITONEAL?

Dialisis Peritoneal diawali dengan memasukkan cairan dialisis ke dalam rongga peritoneal, memanfaatkan peritoneum untuk menyaring dan membersihkan darah. Peritoneum adalah kantung semipermiabel tipis di dalam rongga perut, bentuknya menyerupai kantung besar yang menjaga lambung, usus, hati dan berbagai organ lain tetap pada posisinya. Omentum merupakan bagian dari peritoneum. Selama proses Dialisis Peritoneal pembuangan “sampah” dan kelebihan air dari darah terjadi melalui peritoneum.

 

APA ITU CAIRAN DIALISIS?

Cairan dialisis (Dianeal ®) dimasukkan ke dalam peritoneum dan ketika darah melewati peritoneum ini, darah akan dibersihkan melalui fenomena yang disebut difusi.

 

DIFUSI

Fenomena ini adalah perpindahan zat-zat terlarut di dalam darah ke dalam larutan dialisis. Proses ini akan berakhir setelah periode waktu tertentu. Dengan demikian Anda harus melakukan pergantian cairan setiap 4 sampai 6 jam.

Dialisis mengandung dekstrosa (gula), mempunyai kemampuan untuk menarik air dari satu ruang ke ruang yang lain. Terhentinya perpindahan air dari darah ke cairan merupakan salah satu alasan mengapa Anda harus mengganti cairan, mencegah air berbalik pindah ke dalam kembali.

 

BERAPA METODE / CARA DIALISIS PERITONEAL?

1. CAPD (CONTINUOUS AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS) = PERITONEAL DIALISIS MANDIRI BERKESINAMBUNGAN


Continuous
= Berkesinambungan = Terus – menerus
Cairan dialisis akan selalu berada di dalam peritoneum untuk membersihkan darah terus menerus.


Ambulatory
= Dinamis
Ambulatory maksudnya adalah bahwa di antara waktu penggantian cairan Anda tetap dapat menjalani aktivitas normal sehari-hari seperti mengemudi, berjalan, bermain golf, belajar. Pilihan terapi Dialisis Peritoneal ini dapat dilakukan secara manual di rumah, dengan 4 kali penggantian cairan dalam 1 hari, selama 7 hari seminggu.


Peritoneal
Terapi dialisis ini memanfaatkan selaput yang menyelimuti rongga peritoneal untuk membersihkan darah dari produk sisa dan kelebihan air.


Dialisis
Dialisis merupakan proses membuang semua “sampah” dan kelebihan air dari darah, menggunakan selaput peritoneal sebagai filter.

 

2. APD (AUTOMATED PERITONEAL DIALYSIS) = DIALISIS PERITONEAL OTOMATIS

APD adalah suatu bentuk terapi Dialisis Peritoneal baru yang juga dapat dilakukan di rumah, pada malam hari sewaktu Anda tidur, dengan menggunakan mesin khusus (HomeChoice). Tidak seperti pasien yang menjalani terapi hemodialisis di Rumah Sakit atau pusat dialisis, Anda tidak perlu pergi ke unit dialisis untuk menjalani terapi sehingga memungkinkan Anda untuk menjalani aktivitas normal sehari-hari. Mesin khusus HomeChoice dirancang untuk mengoptimalkan waktu tinggal cairan rongga peritoneal, mengurangi waktu pembuangan air dan waktu infus, yang mana akan membuat terapi Anda lebih efisien. Ukuran mesin Home Choice relatif kecil karena mesin ini TIDAK bekerja dengan berdasarkan daya gravitasi, sehingga akan menghilangkan keharusan untuk menimbang dan menggantung kantung cairan.

Keuntungan lainnya, Home Choice dapat dibawa kemana saja tanpa kendala. Prinsip kerja dari APD adalah CCPD (Continuous Cylical Peritoneal Dialysis) dimana pasien tak perlu membuang cairan terakhir yang telah dimasukkan selama semalam, tapi cairan tetap berada pada rongga peritoneal sepanjang hari, dan pasien mengeluarkan cairan tersebut saat terapi dimulai lagi. Hal ini memberikan suatu keuntungan pada pasien berupa dialisis yang berkesinambungan, yang mana akan memperbaiki pembersihan dengan dosis terapi yang tetap.

 

 

Leave a Reply