Demi Menjalin Keakraban, Pasien Cuci Darah Ini Melakukan Kopi Darat
Ingat Yayuk, perempuan yang gagal nikah karena menderita gagal ginjal? Kekasihnya pergi meninggalkannya karena menuntut Yayuk sembuh dari sakitnya.
Kini, kepedihan Yayuk sudah berlalu. Acara Kopdar (Kopi Darat) kedua KPCDI Cabang Jawa Timur (JATIM) layaknya ajang deklarasi kalau kini dia sudah mempunyai calon pendamping dalam kehidupannya.
“Alhamdulillah dan Puji Tuhan, Yayuk dan Aris akan melangsungkan pernikahan bulan Juni mendatang. Mereka pasangan pasien cuci darah yang perjodohannya lewat group Facebook KPCDI'” ujar Ekklesia via WhatsApp.
Katanya, sekitar lebih 20 pasien gagal ginjal dan keluarganya yang datang memenuhi rumah makan di Gresik turut bersukacita mendengar kabar bahagia itu.
Kecerian mereka bahkan berlangsung selama acara. Mereka datang dari berbagai penjuru kota di Jatim dan berkumpul di Gresik. Ini adalah kopdar kedua, yang pertama digelar di Malang.
Bertindak sebagai tuan rumah dan yang menyiapkan acara itu adalah Yayuk, Lifah, Yunita. “Wah, cemilan otak-otaknya gurih. Bonggolan ikan khas Gresik uenak tenan,” ujar Ekklesia yang sering dipanggil teman-temannya Sheny.
Kata Sheny, yang juga Ketua Cabang KPCDI Jatim ini, juga menceritakan kalau Cece Ping, pasien dari Sidoarjo dagangannya laris. “Ikut Kopdar malah laba,” ujarnya sambil bercanda.
Candaan dan sapaan hangat sesama pasien cuci darah memang mendominasi Kopdar hari itu, Minggu (21/4/2019). Mereka sangat senang karena dapat bertemu sesama pasien dengan beda-beda kota.
Seperti Zulfikar, datang jauh jauh dari Jember. Butuh waktu 6 jam dengan menggunakan sarana angkutan bus. Ada juga Virda datang dari Surabaya. Bahkan Fatimah dari Balongpanggang, lanjut naik ojek karena motornya mogok di tengah jalan. Bahkan Bu Munarsih berusia 70 Tahun dan memakai kursi roda, bersama suaminya menghadiri Kopdar kali ini.
Satu tujuan mereka ingin berjumpa dengan teman senasib. Mereka ingin mencari keluarga barunya. Keluarga yang bisa saling membantu, saling support, berbagi ilmu.
“Kami tidak menyangka KPCDI telah menjadi perkumpulan yang membuat kami saling memiliki, menjadi sebuah keluarga baru. Kami ingin terus tumbuh dan menjangkau kota-kota lainnya di Jatim'” ujar Ketua KPCDI Jatim itu.
Kopdar juga mendoakan Pak Wahyu beserta istrinya, dari Krian Trosobo, yang akan melakukan transplantasi ginjal. Di akhir acara diumumkan undangan halal bihalal untuk anggota KPCDI Jatim di rumah Bu Khusnul, pada tanggal 16 Agustus 2019.
Kopdar memang sudah usai. Pertemuan dan keseruan sudah berlalu. Tetapi, keakraban dan rasa kekeluargaan yang mereka peroleh saat itu tetap melekat. Nantinya ia akan menjadi energi yang luar biasa bagi kemajuan KPCDI di Jatim. Dan semuanya untuk kepentingan pasien.
Penulis: Peter Hari (Sekjen KPCDI)