Mari Bantu Adik Farel! Begini Kondisinya Paska Cangkok Ginjal

Tak ada cinta yang dapat mengalahkan kasih ibu kepada anaknya. Karena Ibu, kita bisa hadir didunia ini. Tentu saja, hal ini membuat Ibu menjadi pahlawan sejati dalam hidup kita. Kisah pengorbanan seorang ibu berikut ini adalah salah satu contoh nyata dalam kehidupan.
Adalah pasangan Dian Inna (37 tahun) dan Yudi Saputra (37 tahun) warga Desa Kauman Kidul Sidorejo Salatiga sedang berjuang untuk kesembuhan putra pertama mereka, Farel Saputra (17 tahun) yang mengidap Penyakit Gagal Ginjal Kronis.
Minggu lalu (Selasa, 17/07/2018), Sang Ibu rela memberikan sebuah organ ginjalnya demi kesembuhan putra sulungnya dari gagal ginjal yang mengharuskan cuci darah seumur hidupnya. Operasi transplantasi ginjal antara Ibu dan anak ini pun dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariyadi, Semarang
Kondisi kesehatan Dian sebagai pendonor ginjal sudah lebih membaik dan sudah diperbolehkan pulang untuk menjalani perawatan di rumah.
Berbeda dengan Farel, sang anak, yang harus berjuang di ruang perawatan ICU paska operasi ginjal.
“Farel masih diruang ICU karena urinnya masih sedikit,” kata Dian yang saat itu sedang pemulihan paska operasi dirumahnya.
Dian menuturkan, saat ini kondisi Farel sedang mengalami pendarahan dan ada cairan di jantungnya. “ini sudah tindakan operasi yang ke-3 kalinya, kemarin (28/07/2018) jam 3 sore dilakukan pengambilan cairan di jantung. Mohon doanya ya Mas,” Ungkap wanita yang bekerja sebagai Ibu rumah tangga ini.
Yudi menambahkan, paska operasi sampai hari ini Farel harus melakukan cuci darah dulu untuk memancing ginjal barunya bekerja. “Urinnya sedikit mas, jadi harus dipancing dengan cuci darah dulu kata dokter. Ini sudah cuci darah yang ke-5 kalinya”, Ujar ayah yang sehari-hari bekerja sebagai seniman tato tubuh itu.
Pria yang selalu mendampingi anaknya ini pun mengungkapkan, kondisi Farel paska tindakan pengambilan cairan di jantung berangsur-angsur membaik. “Beberapa hari sempat sesak napas. Setelah diambil cairan di jantungnya, sudah kembali stabil. Ada 900 ml air yang disedot dari jantungnya. Kencingnya juga sudah mulai banyak. Mohon doanya teman-teman semua untuk kesembuhan Farel,” sambungnya melalui telepon kepada Tony.
Sebelumnya, Farel divonis gagal ginjal sejak usianya menginjak 12 tahun. Sudah lebih dari enam (6) tahun ia menjalani cuci darah. Meskipun demikian, tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap bersekolah. Semangat dan senyumannya bagi kedua orang tua, seakan menjadi mentari meski mendung tiba.

Saat ini Farel sedang berjuang untuk menapaki hidup baru dengan ginjal yang baru dari sang Ibu. Meski ginjal baru belum sempurna untuk bekerja, doa dan harapan terus dipanjatkan kedua orang tua serta teman-teman yang tergabung di dalam Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI).
“Semoga Adik Farel segera sehat dan bisa bergabung dengan kita serta berbagi cerita bagaimana enaknya banyak minum sepuasnya!” Doa Petrus Hariyanto Sekjen KPCDI
Ayo, mari bantu adik kita Farel! Partisipasi dan kepedulian Anda dalam bentuk donasi akan sangat membantu bagi mereka.
Donasi dapat dikirimkan melalui:
No Rekening : 6220-41-4343
Bank BCA KCP Kemang Mansion
A.N Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia
Penulis: Tony Samosir (Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia)