Detektif Fosfor
Diet yang ramah bagi ginjal untuk para pasien dialisis/cuci darah atau pasien dengan penyakit ginjal (stadium 1-5) bisa menjadi tantangan dan sulit. Faktanya nutrisi sangat penting bagi penderita penyakit ginjal dan kebutuhan nutrisi tersebut sangatlah “membinggungkan”. Oleh karena itu dibutuhkan spesialis nutrisi atau ahli gizi untuk membantu para penderita penyakit ginjal ini untuk tetap tercukupi nutrisinya.
Salah satu bagian dari diet ginjal yang sehat adalah mampu mengetahui batas konsumsi dan menghindari konsumsi yang berlebihan mineral-mineral seperti natrium, kalium ataupun fosfor. Untuk fosfor, fosfor merupakan mineral yang rumit, dikarenakan hampir setiap makanan mengandung fosfor didalamnya.
Mengapa mengawasi nilai fosfor sangatlah penting? Tubuh kita tetap membutuhkan fosfor untuk tetap sehat. Tapi apabila terlalu banyak kandungan fosfor dalam darah, maka tubuh akan menarik kalsium dari tulang untuk menetralisir fosfor yang berlebih di dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan tulang melemah dan cepat mengeropos/rapuh. Kalsium tersebut juga bisa masuk ke bagian tubuh yang lain dan akan menyebabkan kondisi kesehatan yang serius.
Ginjal kita mengatur hormon dan mineral, seperti fosfor. Lalu jika menderita penyakit ginjal, maka ginjal tidak dapat melakukan pekerjaan (mengatur hormon dan mineral) dengan semestinya. Oleh karena itulah, perlu mengetahui berapa banyak fosfor yang masuk kedalam tubuh. Dengan kata lain, jika bisa melakukan hal itu, maka kita dapat melakukan sebagian dari pekerjaan yang ginjal kita yang lakukan.
Jika anda berpikir, “Saya sudah tahu produk mana yang harus saya pilih, karena saya membaca label nutrisi”, itu merupakan pendekatan yang salah untuk memahami kandungan fosfor dalam makanan. Karena beberapa lembaga pengawas makanan kita biasanya tidak memerlukan pelaporan fosfor pada label makanan. Jadi berapa banyak kandungan fosfor yang ada dalam makanan bisa jadi sulit diketahui.
Berapa banyak fosfor yang harus anda konsumsi itu tergantung dari usia, jenis kelamin, dan jumlah protein yang anda butuhkan, namun bagi penderita penyakit ginjal, kebutuhan fosfor per hari adalah 800-1000 mg.
Jadilah Detektif Fosfor
Bagaimana caranya:
- Periksalah daftar kata-kata yang mengandung huruf “fos” seperti:
- Disodium fosfat
- Trisodium fosfat
- Disodium tripoliDisodium fosfat
- Trisodium fosfat
- Disodium tripolifosfat
- Potassium tripolyfosfat
- Tetrasodium pirofosfat
- Natrium heksametafosfat
- Monosodium fosfat
- Potassium tripolyfosfat
- Tetrasodium pirofosfat
- Natrium heksametafosfat
- Monosodium fosfat
- Lihat urutan daftar bahan makanan (food ingredients list)
- Lihat apakah kalsium tercantum pada label. Kalsium dan fosfor sering ditemukan pada makanan dalam rasio satu banding satu. Jika ada 300mg kalsium dalam makanan, ada kemungkinan setidaknya ada 300 mg fosfor didalamnya.
- Lihat kandungan natrium pada label. Makanan olahan sering mengadung garam dan fosfor yang ditambahkan untuk meningkatkan rasa, dan untuk mengawetkan makanan. Hindari makanan dengan kandungan sodium lebih dari 400 mg dan makanan ringan dengan sodium lebih dari 150 mg.
- Lakukan riset online dengan mencari kandungan fosfor dari setiap makanan
- Perhatikan diet protein anda. Karena susu atau makanan yang mengandung susu memiliki kandungan fosfor yang tinggi.
- Hindari makanan cepat saji/instant, karena makanan ini sangat banyak mengandung fosfor
Sumber :
Terjemahan artikel “How To Be a Phosphorus Detective” by Katy Wilkens, MS, RD (National Kidney Foundation)
(reviewed 2019/01/24)